Selasa, 26 Maret 2013

Otak Bugar dengan Olahraga

Otak Bugar dengan Olahraga - Olahraga tak hanya membuat tubuh lebih fit, tetapi juga membantu otak lebih bugar.


Berikut dampak positifnya, yang dilansir melalui Men's Health (26/3).


Daya ingat tinggi. Menurut Journal of Alzheimer Disease, memasukkan jadwal olahraga ke dalam rutinitas harian dapat mempertajam memori Anda.


Olahraga membantu tubuh untuk memproduksi norepinefrin, sebuah bahan kimia dalam otak yang berperan dalam meningkatkan daya ingat.


Kemauan lebih.

British Journal of Sport Medicine mencatat bahwa lebih sering berolahraga dapat meningkatkan pengendalian diri, pemecahan masalah dan penalaran verba. Para ilmuwan percaya bahwa olahraga meningkatkan aliran darah ke korteks prefrontal, sebuah area di otak yang mengontrol fungsi eksekutif.


Semakin pintar. Penelitian dari University of Illinois menemukan bahwa olahraga merangsang tubuh untuk memproduksi protein yang disebut insulin-growth factor 1, yang terbukti baik untuk pertumbuhan neuron dan meningkatkan kinerja kognitif.

Selasa, 19 Maret 2013

Wanita Taiwan Ceraikan Suami Karena Kelaminnya Terlalu Imut

Wanita Taiwan Ceraikan Suami Karena Kelaminnya Terlalu Imut - Untuk sejumlah wanita, ukuran benar-benar menjadi penting. Contohnya yang dirasakan, Zhang, wanita dari Taiwan yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Ia sampai memilih menceraikan suaminya Zhou, yang juga PNS karena mempunyai penis (kelamin) yang kecil.

Menurut Apple Daily, wanita berusia 52 tahun itu baru saja menceraikan suaminya yang berusia 55 tahun yang sudah dinikahinya selama 4 tahun karena penisnya. Kabarnya, sang suami memiliki ukuran 5 cm yang terlalu kecil.

"Dia juga impoten dan tidak bisa memenuhi tanggung jawabnya sebagai seorang suami," kata wanita itu seperti dikutip dari HuffingtonPost, Selasa (19/3/2013).

"Kami bertengkar sepanjang malam dan saya memintanya mencari pengobatan".

Zhang mengatakan, suaminya gagal memenuhi janjinya untuk melakukan hubungan seksual tiga kali seminggu.

"Penisnya sangat kecil, seperti anak-anak, panjangnya hanya 5cm. Kami belum pernah berhubungan seks sepanjang pernikahan," tambahnya.

Zhang mengaku bertemu dengan suaminya pada Juli 2008 dan menikah lima bulan kemudian. Ia ingin berhubungan seks dengan Zhou sebelum menandatangani surat nikah, tapi Zhou menolak dengan alasan agama tak memperbolehkan berhubungan seks sebelum menikah.

Zhang mengatakan, ia baru mengetahui masalah yang dialami suaminya pada malam pernikahannya.

Pasangan itu berpisah setelah pernikahannya, tapi menghabiskan 10 malam aneh bersama-sama untuk melihat apakah kondisi suaminya membaik. Namun sayangnya tidak.

Zhou telah menghentikan pengobatannya pada tahun lalu setelah istrinya mengajukan gugatan cerai. Ia menolak klaim telah impoten. "Saya lebih suka melakukan hubungan seks di pagi hari tapi dia ingin itu sekitar tengah malam, saat itu saya akan sangat lelah," katanya.

"Seks bukan satu-satunya dasar untuk menikah setelah semuanya," tambahnya, sambil menyangkal bahwa ia berjanji untuk berhubungan seks dengan Zhang tiga kali seminggu.

Ini bukan pertama kalinya alasan perceraian yang tak biasa. Pada 2008, seorang pria Rusia diceraikan oleh istrinya setelah perpanjangan penisnya putus saat bercinta.